Cari Blog Ini

Kamis, 23 Juni 2011

Senyummu Kekuatanmu


Ketika kepasrahan jiwa kita telah mencapai titik nadzir, keyakinan akan pertolongan Allah yang telah bulat, keyakinan yang mantap bahwa bersama kesulitan pasti ada kemudahan, maka tersenyumlah, lapangkanlah dada-dada kita.
Sesungguhnya senyuman akan sangat bermanfaat bagi kita, senyuman yang muncul karena kepasrahan, ketundukan dan keyakinan yang mantap akan pertolongan dari Allah akan membantu kita untuk menikmati hidup ini.
Sungguh dahsyat nya efek dari senyuman itu, senyum tanda ketentraman jiwa, senyum tanda optimisme, senyum tanda kebahagiaan. Apa gunanya kita bermuram durja, apa gunanya kita cemberut, bermuka masam sambil terus menerus menyesali, meratapi ujian atau cobaan yang menghampiri kita,, bukankah dengan seperti itu akan malah menguras tenaga kita, pikiran kita, jiwa-jiwa kita menjadi galau, pikiran kita menjadi kacau dan cuma lelah, lelah dan lelah yang kita dapat. Alangkah ruginya kita ketika kita terlalu mendramatisir kesulitan yang kita hadapi. Kesulitan yang sebenarnya hanya ringan menjadi berat dan menghimpit karena kita terlalu mendramatisirnya, energi kita terkuras untuk mengangkat beban yang sebenarnya ringan.
Alangkah indahnya ketika kita mampu menghadapi segala kesulitan dan cobaan itu dengan tersenyum, karena jiwa –jiwa seseorang yang murah senyum akan memacu diri kita untuk dapat menikmati kesulitan, akan mampu mendorong otak kita berpikir jernih untuk menyelesaikan permasalahan. Senyuman akan mampu menjaga stock energy positif kita agar tidak habis terkuras untuk menghadapi permasalahan, karena sesungguhnya ujian dan cobaan itu adalah sebuah keniscayaan. Sahabat..simpanlah energy yang tersisa itu, hematlah dia agar kita mampu bertahan dalam menjalani perjalanan-perjalanan hidup kita.
Sahabat, tersenyumlah karena orang yang murah tersenyum dalam menjalani hidup ini bukan saja orang yang paling mampu membahagiakan diri sendiri, tetapi orang yang paling mampu berbuat, orang yang sanggup memikul tanggung jawab, orang yang paling tangguh menghadapi kesulitan dan memecahkan persoalan, serta orang yang paling dapat menciptakan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Sahabat tebarkanlah juga senyummu untuk saudaramu, karena senyummu kepada saudaramu adalah sedekah. Berikanlah sebuah senyum yang penuh ketulusan, senyum yang benar-benar timbul dari hati kita. Seberat apapun permasalahan yang kita hadapi, maka tetaplah tersenyum, tetaplah tebarkan senyummu karena senyummu itu adalah obat dari kesedihanmu. Sebagaimana perkataan abu darda bahwa sesungguhnya aku akan tertawa untuk membahagiakan diriku. Tertawalah dan tersenyumlah dengan wajar, dengan ketulusan, bukan tertawa dan tersenyum tanda kesinisan. Tertawa dan tersenyumlah sesuai kewajaran dan jangan berlebihan karena terlalu banyak tertawa juga akan mematikan hati.
Sahabat…yakinlah bahwa kemudahan itu pasti akan datang, tersenyumlah karena itu adalah tanda keceriaan, ujung rasa suka cita serta kegembiraan. Tersenyumlah, karena senyummu adalah kekuatanmu, dan tersenyumlah karena harapan itu masih ada.
sumber www.dakwatuna.com

Bersentuhan dengan isteri setelah berwudhu. Apakah membatalkan wudhu?


Jawab:

Para ulama fikih berselisih pendapat tentang masalah ini sehingga terpolar menjadi berbagai pendapat yang cukup banyak. (Lihat Al-Majmu’ 2/34 Imam Nawawi). Di sini kami akan sebutkan tiga pendapat saja:

Pendapat Pertama: Menyentuh wanita membatalkan wudhu secara mutlak baik dengan syahwat atau tidak, tetapi kalau ada pembatasnya seperti kain, maka tidak membatalkan wudhu. Pendapat ini populer dalam madzhab Syafi’i. Pendapat berhujjah dengan berbagai argumen, yang paling masyhur dan kuat adalah firman Allah dalam surat An-Nisa’: 43.

أَوْ لاَمَسْتُم النِّسَآءَ

Atau kamu telah berjima’ dengan istri. (QS. An-Nisa’: 43).

Mereka mengartikan kata لاَمَسْتُمُ dalam ayat tersebut dengan menyentuh. (Lihat Al-Umm 1/30 oleh Imam Syafi’i dan Al-Majmu’ 2/35 oleh Imam Nawawi).

Pendapat Kedua: Menyentuh wanita tidak membatalkan wudhu secara mutlak baik dengan syahwat maupun tidak berdasarkan beberapa dalil berikut:

Dalil Pertama:

Asal wudhu seorang adalah suci dan tidak batal sehingga ada dalil yang mengeluarkan dari hukum asalnya, sedangkan hal itu tidak ada, padahal kita ketahui bersama bahwa menyentuh isteri adalah suatu hal yang amat sering terjadi. Seandainya itu membatalkan wudhu, tentu Nabi n akan menjelaskan kepada umatnya dan masyhur di kalangan sahabat, tetapi tidak ada seorangpun dari kalangan sahabat yang berwudhu hanya karena sekedar menyentuh istrinya. (Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah 21/235).

Dalil Kedua:

Dari Aisyah d bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mencium sebagian istrinya kemudian keluar menuju shalat dan tidak berwudhu lagi. Saya (Urwah) berkata: Tidaklah dia kecuali anda kan? Lalu Aisyah tertawa. (Shahih. Riwayat Tirmidzi: 86, Abu Dawud: 178, Nasa’i: 170, Ibnu Majah: 502 dan dishahihkan Al-Albani dalam Al-Misykah: 323. Lihat pembelaan hadits ini secara luas dalam At-Tamhid 8/504 Ibnu Abdil Barr dan Syarh Tirmidzi 1/135-138 Syaikh Ahmad Syakir).

Hadits ini menunjukkan bahwa menyentuh istri tidaklah membatalkan wudhu sekalipun dengan syahwat. Demikian ditegaskan oleh Syaikh Al-Allamah As-Sindi dalam Hasyiyah Sunan Nasa’i 1/104.

Dalil Ketiga:

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: Saya pernah tidur di depan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kedua kakiku berada di arah kiblatnya. Apabila beliau sujud maka beliau menyentuhku lalu sayapun mengangkat kedua kakiku, dan bila beliau berdiri, maka aku membentangkan kedua kakiku seperti semula. (Aisyah) berkata: “Rumah-rumah saat itu masih belum punya lampu”. (HR. Bukhari: 382 dan Muslim: 512).

Hadits ini menunjukkan bahwa menyentuh istri tidaklah membatalkan wudhu. Adapun takwil Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 1/638 bahwa kejadian di atas bisa jadi karena ada pembatasnya (kain) atau kekhususan bagi Nabi, maka takwil ini sangat jauh sekali dari kebenaran, menyelesihi dhahir hadits dan takalluf (menyusahkan diri). (Periksa Nailul Authar Asy-Syaukani 1/187, Subulus Salam As-Shan’ani 1/136, Tuhfatul Ahwadzi Al-Mubarakfuri 1/239, Syarh Tirmidzi Ahmad Syakir 1/142).

Dalil Keempat:

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Pada suatu malam saya pernah kehilangan Rasulullah n dari tempat tidur maka saya mencarinya lalu tanganku mengenai pada kedua punggung kakinya yang tegak, beliau shalat di masjid seraya berdoa: “Ya Allah saya berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu…”. (HR. Muslim: 486).

Hadits ini menunjukkan bahwa istri menyentuh suami tidaklah membatalkan wudhu. Adapun takwil Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim 4/152 bahwa kejadian tersebut bisa jadi karena ada pembatas kainnya, maka menyelisihi dhahir hadits. (Lihat At-Tamhid 8/501 Ibnu Abdil Barr dan Tafsir Al-Qurthubi 5/146).

Dalil Kelima:

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Pernah Rasulullah n melakukan shalat sedangkan saya tidur terbentang di depannya layaknya jenazah sehingga apabila beliau ingin melakukan witir, maka beliau menyentuhku dengan kakinya”.

(HR. Nasai 1/102/167. Imam Za’ilai berkata: “Sanadnya shahih menurut syarat shahih dan dishahihkan Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ 2/35).

Hadits ini menunjukkan bahwa menyentuh wanita tidaklah membatalkan wudhu dengan kaki atau anggota badan lainnya. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam At-Talkhis hal. 48: “Sanadnya shahih, hadits ini dijadikan dalil bahwa makna “Laamastum” dalam ayat adalah jima’ (berhubungan) karena Nabi menyentuh Aisyah dalam shalat lalu beliau tetap melanjutkan (tanpa wudhu lagi -pent)”.

Pendapat Ketiga:

Memerinci:

Batal wudhunya apabila menyentuh wanita dengan syahwat, dan Tidak batal apabila tidak dengan syahwat.

Dalil mereka sama seperti pendapat kedua, tetapi mereka membedakan demikian dengan alasan

“Memang asal menyentuh tidak membatalkan wudhu, tetapi menyentuh dengan syahwat menyebabkan keluarnya air madhi dan mani, maka hukumnya membatalkan”.

(Lihat Al-Mughni 1/260 Ibnu Qudamah).

Pendapat yang rajih (kuat) adalah pendapat kedua yaitu

Menyentuh wanita tidak membatalkan wudhu baik dengan syahwat ataupun tidak, kecuali apabila mengeluarkan air mani dan madhi maka batal wudhunya

Atau minimal adalah pendapat ketiga.

Adapun pendapat pertama, maka sangat lemah sekali karena maksud ayat tersebut adalah jima’ berdasarkan argumen sebagai berikut:

Salah satu makna kata لَمَسَ dalam bahasa Arab adalah jima’ (Al-Qamus Al-Mukhith Al-Fairuz Abadi 2/259).

Para pakar ahli tafsir telah menafsirkan ayat tersebut dengan jima’ diantaranya adalah sahabat mulia, penafsir ulung yang dido’akan Nabi, Abdullah bin Abbas, demikian pula Ali bin Abi Thalib, Ubai bin Ka’ab, Mujahid, Thawus, Hasan Al-Bashri, Ubaid bin Umair, Said bin Jubair, Sya’bi, Qotadah, Muqatil bi Hayyan dan lainnya. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir 1/550). Pendapat ini juga dikuatkan Syaikh ahli tafsir, Ibnu Jarir dalam Tafsirnya 5/102-103 dan Imam Ibnu Rusyd dalam Bidayatul Mujtahid

Mengkompromikan antara ayat tersebut dengan hadits-hadits shahih di atas yang menegaskan bahwa Rasulullah n menyentuh bahkan mencium istrinya (Aisyah) dan beliau tidak berwudhu lagi.

Imam Ibnu Abdil Barr dalam At-Tamhid 8/506 dan Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam At-Talkhis menukil dari Imam Syafi’i bahwa beliau berkata: “Seandainya hadits Aisyah tentang mencium itu shahih, maka madzhab kita adalah hadits Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam”. Perkataan serupa juga dikatakan oleh Imam Al-Baihaqi, pejuang madzbab Syafi’i. Hal ini menunjukkan bahwa kedua imam tersebut tidak menetapkan bahwa maksud لاَمَسْتُم dalam ayat tersebut bermakna “Menyentuh” karena keduanya menegaskan seandanya hadits Aisyah shahih, maka beliau berdua berpendapat mengikuti hadits. Seandainya kedua imam tersebut berpendapat seperti hadits, maka mau gak mau harus menafsirkan ayat tersebut bermakna “jima” sebagaimana penafsiran yang shahih. (Syarh Tirmidzi 1/141 oleh Syaikh Ahmad Syakir).

Demikianlah jawaban yang kami yakini berdasarkan dalil-dalil yang shahih, bukan fanatik madzhab dan mengikuti apa kata banyak orang. Semoga Allah menambahkan ilmu dan memberikan keteguhan kepada kita. Wallahu A’lam.

Sumber : www.abiubaidah.com.

Rabu, 22 Juni 2011

Wanita Aman Nembak Duluan






Oleh Anas bin Abdul Mulk

"Apabila datang laki-laki (untuk meminang) yang kamu ridhoi agamanya dan akhlaknya maka Nikahkanlah dia, dan bila tidak kamu lakukan akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas." (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

Keluarga A menolak lamaran si Fulan yang diketahui baik agamanya, padahal anaknya masih gadis yang sangat menyukai Fulan. Si gadis dipaksa menerima lamaran lelaki lain, maka Di kemudian hari timbul kerusakan, Si gadis menderita dan si Fulan menderita. Karena mereka masing masing menikah dengan orang lain yang tidak disukainya.

Sebutlah Fulanah, yang terhindar dari lamaran lelaki yang tidak disukainya, dengan cara nembak duluan lelaki yang disukainya. Fulanah yang cerdas mencoba mencontoh cara Khadijah RA yang tertarik pada keindahan agama lelaki yag disukainya.

Kisah Khadijah RA ialah ketika Setelah Muhammad pulang berdagang dari Syria, Muhammad makin beranjak dewasa, makin terkenal sebagai orang yang dapat dipercaya Al Amin.

Berita mengenai Al Amin tersebut dibawa oleh salah satu bibi nabi bernama Atikah yang menyampaikannya kepada Khadijah, seorang wanita pengusaha sukses yang sedang membutuhkan manager yang dapat dipercaya untuk membawa barang dagangan ke Syria.

Menjelang pertemuan dengan Muhammad untuk melakukan MOU/perjanjian perdagangan, Khadijah berdebarhatinya karena mendengar harumnya nama Muhammad.

Singkat kata, Terjadilah pertemuan bisnis antara rombongan Khadijah dan Muhammad. Dalam MOU (kesepakatan) Muhammad mendapat tugas membawa barang dagangan ke Syria, sama seperti jalur dagang waktu bersama pamannya saat Muhammad berusia 12 tahun.

Khadijah ingin mengenal (taaruf) dengan Muhammad dengan cara yang unik, yaitu : Khadijah memerintahkan asisten kepercayaannya Maisaroh agar ikut rombongan Muhammad membantu dalam perjalanan perdagangan. sehingga Khadijah bisa mengetahui sifat-sifat terpuji Muhammad

Karena salah satu cara mengenal sifat manusia ialah dengan melakukan perjalanan / musafir dalam sebuah rombongan

berikut cara unik khadijah mengenal (taaruf) calon suaminya

Khadijah berbisik pada Maysarah "Bantulah Muhammad, jangan kamu menolak perintahnya, dan perhatikan apa yang Muhammad kerjakan di sepanjang perjalanan, nanti saat kau kembali, katakan semuanya padaku"

Maysarah mendengarkan dan mematuhi apa yg diperintahkan siti Khadijah (bossnya), dalam perjalanan rombongan nabi berdagang di syria (syam), maysaroh melihat awan besar melindungi rombongan dan awan kecil terus mengikuti nabi memayungi nabi dari panasnya gurun pasir yang seolah membakar kulit. Maysaroh takjub.

Perdagangan sukses mendapat laba/ untung besar karena kejujuran dan ketulusan Muhammad Al Amin, ketika rombongan kembali ke markas bisnis Khadijah. Khadijah merasa senang mendengar semua cerita perjalanan dari maysaroh dan khadijah memberikan upah dan hadiah yang besar kepada Muhammad.

Khadijah makin yakin bahwa Muhammad akan menjadi nabi, Khadijah makin terpesona oleh ketulusannya. Lalu Khadijah menyampaikan maksudnya dengan cara meminta bantuan Nafisah yang menyampaikan maksud hatinya tersebut.

Nafisah dengan senang menyampaikan kepada Muhammad, Muhammad akhirnya meng-iyakan.

Nafisah menyampaikan berita gembira itu kepada khadijah. Betapa bahagianya Khadijah mendengar berita itu bagaikan ingin terbang.. rasanya.

Abu Thalib pamannya nabi dan bibinya nabi juga ikut senang mendengarnya dan mendukung pernikahan itu, pernikahan yang indah itu. Muhammad memberi mahar 20 ekor unta (unta di zaman itu adalah kendaraan termahal setelah kuda, jadi 20 unta setara dengan 20 buah mobil mewah di masa kini)

Demikianlah, Wanita melamar ("nembak") duluan dalam arti "memberi sinyal" bukan melamar dalam bentuk upacara adat / ritual

Bila wanita hanya bersifat menunggu tembakan maka akan banyak wanita terjebak oleh lamaran pria yang tidak dicintainya, lalu menolaknya sehingga wanita bisa mendapat fitnah (kerusakan yang meluas) bila menolak lamaran yang datang dari laki-laki baik (shalih) tersebut.

Apalagi di zaman materi ini, banyak lelaki baik-baik tetapi sayang secara lahir dan materi kurang “berkepribadian” (kurang rumah pribadi dan kendaraan pribadi), lelaki model begitu, biasanya bukan idaman kebanyakan wanita masa kini.

Wanita masa kini banyak yang melupakan sabda Nabi tersebut: bila pihak wanita menolak lamaran lelaki baik maka akan timbul fitnah (kesusahan/cobaan/kerusakan yang meluas), bahkan meluasnya kerusakan di masa depan.

Berbagai fitnah/cobaan akan datang. Contohnya

Bisa saja berakibat wanita tersebut menjadi perawan tua, atau si wanita menjadi sangat telat nikah, kalaupun dia menikah maka sebagian dari mereka menikah terpaksa dan mendapat fitnah/menderita menikah dengan lelaki yang tidak dicintainya.

Rumah tangganya menjadi tidak sakinah alias terlalu sering ribut. tidak ada rasa sakinah (tenang) di hati keluarga mereka.

Jadi, Agar wanita terhindar dari hal seperti di atas, maka lebih baik wanita "nembak duluan" silakan perempuan memilih pria yang disukai. Mau Yang ganteng? Atau mau yang pintar atau alim? Atau yang kaya? Terserah anda asalkan amal(perbuatan) dienul islamnya bagus.

Daripada wanita keduluan dilamar pria baik-baik (shalih) diridhai agamanya tetapi wanita atau orangtua menolak, maka keluarga bisa kena bala. Maka Lebih baik si wanita "melamar" duluan. Perkara nanti (takut) ditolak itu resiko.

Agar wanita tidak malu dan tidak gengsi, maka wanita bisa menggunakan jasa perantara alias PI (private investigator) atau bahasa kerennya "mack chomp blanc".

Apabila datang laki-laki (untuk meminang) yang kamu ridhoi agamanya dan akhlaknya maka nikahkanlah dia, dan bila tidak kamu lakukan akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas.

(HR. Tirmidzi dan Ahmad)

Bagaimana dengan komentar, “Gengsi Dong?”

Kebanyakan perempuan kan gengsi kalau mereka yg ’melamar’ duluan.?

Mari kita Jawab: Tidak perlu gengsi, karena banyak sejarah perempuan “menembak” duluan. Siti Julaeha “menembak duluan” Nabi Yusuf AS, yang tampan.

Siti Khadijah “menembak duluan” Nabi Muhammad SAW yang (menurut ulama) Nabi Muhammad SAW lebih tampan daripada nabi Yusuf.

So, wanita yang gengsi akan kalah cepat dan rugi.

“Wah kesempatan nih....! “kata lelaki

Iya kesempatan bagi wanita juga dan juga pria agar berani melamar, mengungkapkan isi hatinya, soal teknis bisa pakai perantara seperti Maysarah, atau kalau berani, wanita langsung bicara dengan cara yang baik.

Kalau Baru Tahap Ta’aruf Bagaimana?

Kalau baru taaruf tidak masalah, karena tidak ada soal penolakan atau tidak penolakan. Taaruf baru tahap saling berkenalan, siapapun boleh kenalan tidak perlu ambil keputusan menerima atau menolak.

berbeda dengan Khitbah (melamar/meminang) “nembak secara resmi”. Dalam meminang wanita berhak menerima lelaki yang baik pengamalan agamanya dan menolak lelaki yang tidak baik pengamalan agamanya.

Bagaimana Kalau Orang tua nggak ridha? kan ana tidak mau jadi anak durhaka?

Bila orang tua yang menolak lamaran calon menantunya yang sudah terbukti baik agamanya maka orangtua sekeluarga tersebut akan mendapat “fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas”. Orang tua yang shalih biasanya tidak akan menolak lamaran pria yang shalih

Bagaimana Sesudah istikharah tetapi orang tua juga tetap menolak ?

Sang orangtua harus diberi pemahaman dan doa dari anak-anaknya.

Jadi, segeralah “menembak duluan” lelaki yang baik amal dienul islamnya.

Siapa cepat, dia dapat…

Kematian Yang Menggetarkan Jiwa



Oleh Muhammad Rizqon

Di sebuah kampung hiduplah seorang nenek guru ngaji. Beliau dikenal dengan kesantunan, kelembutan, dan kesabaran dalam mengajarkan ilmu agama. Namun demikian dalam hal syariat beliau dikenal sangat jujur dan disiplin.Artinya beliau akan mengatakan A jika memang A dan mengatakan B jika memang B, meski pendapat beliau itu berlawanan dengan pendapat masyarakat pada umumnya yang masih awam.

Usianya sudah uzdur (sekitar 70 tahunan) namun masih segar pancaran wajahnya dan afiat organ tubuhnya. Tidak banyak yang mengetahui keberadaan dirinya, khususnya bagi pemukim baru di kampung itu. Orang menyebut beliau sebagai Nenek Haji (karena sudah naik haji), Nenek Guru, Ustadzah, Encang Haji, atau Encang Guru. Nama aslinya jarang di sebut orang. Ia mengajarkan ilmu agama dan baca Al Quran di rumahnya nan sederhana, di sebuah kampung di pinggiran kota metropolitan.

Encang Guru dikenal tidak membedakan siapapun. Tidak pula membedakan usia. Siapa saja yang ingin mengaji , dipersilahkan datang ke rumahnya secara rutin pada hari dan waktu tertentu. Hanya saja dipesankan kepada mereka yang ingin mengaji, haruslah serius dan istiqomah. Tidak bisa untuk sekedar main-main dan coba-coba.

Dulu, jamaah pengajiannya adalah jamaah kecil. Namun kini, seiring dengan makin mengenalnya orang-orang akan kesantunan, keilmuan, dan sifat penyabar itu, banyak orang yang makin memuliakan diri beliau. Sebuah organisasi besar telah mencatat beliau sebagai tokoh yang semestinya dihormati, dimuliakan, dan diberikan tempat yang sepadan dengan keilmuan dan akhlaknya yang mulia.

Nah, di kampung yang sama hiduplah seorang pria kepala lingkungan yang sifatnya bertolak belakang (antagonis). Dia masih jauh lebih muda (sekitar 50-an) dan memiliki profesi yang sedikit banyak adalah sama, yaitu guru mengaji. Hanya saja dia cenderung bersifat komersial dan serba duniawi. Sebut saja namanya Ustadz Darly

Sebagai contoh sederhana, ketika ia akan memberikan khutbah jumat, maka ia akan pilih-pilih masjid yang bisa memberikan honor besar. Jika ada proyek dari desa/kelurahan, dialah yang bertindak sebagai satu-satunya orang (di lingkungannya) yang bisa mengajukan proposal, mencairkan dana, dan membuat laporan pertanggungjawaban yang realitanya berbeda dengan apa yang dilaporkan.Semuanya dibawah kontrol dia dan keluarganya. Semua kepala lingkungan dibawahnya, tidak ada yang berkutik dan tidak tahu dengan pasti. Jika saluran air diperbaiki ya Alhamdulillah, meski yang diperbaiki 20 m dan yang dilaporkan 100 m. Jika jalan lingkungan di aspal dengan memungut iuran masing-masing rumah yang dilewati sebesar Rp 100.000 ya Alhamdulillah, meski semestinya tanpa harus memungut iuran warga dan semestinya dengan pengaspalan yang bagus. Orang yang banyak berhubungan dengan kelurahan saja yang tahu sepak terjangnya, kemudian mereka membocorkannya ke masyarakat secara off the record. Jadi semua pada diam, namun sebenarnya sudah sama-sama paham.

Pada suatu hari dia bertemu dengan Encang Guru di depan rumahnya. Terjadilah percakapan,

“...ngomong-ngomong kontraknya masih panjang apa sebentar lagi nih!”

Darly melontarkan pertanyaan yang bermaksud meledek. Kata seorang warga, memang demikianlah watak si Darly, suka meledek dan memojokkan orang. Rasanya dia tidak akan puas jika belum membuat orang tersinggung atau sakit hati.

Mendengar ledekan Ustadz Darly tadi, Encang Haji hanya berujar dengan sabar, boleh jadi dengan menahan sedikit luka hati di dadanya. Suaranya dipelankan dan disabar-sabarkan.

“Nak Haji..., Namanya umur itu, kita tidak bisa tahu....”

Buru-buru Ustadz Darly memotong pembicaraan,

“...Tapi kontrak gua masih panjang Nek Haji....”

“...Yah namanya umur, Nak Haji ga boleh begitu. Semua sudah ditentukan takdirnya oleh Allah..”

“Iya, tapi kontrak gua masih lebih panjang kan Nek Haji?”

Encang Guru hanya bisa diam mendengar Ustadz Darly yang tidak mau kalah dengan ledekannya. Jika perlu harus mengelus dada untuk menyadarkannya, boleh jadi Encang Haji mungkin sudah melakukannya. Namun apa daya, beliau sudah maklum barangkali.

Kebetulan Ustadz Darly sedang bersama isterinya waktu itu, yang perilakunya tidak jauh beda dengan dirinya. Tiba-tiba isterinya berujar :

“Siapa yang bakal jadi janda lagi ya Nek Haji..”

Isteri Ustadz Darly itu tidak mau kalah bercanda dengan kematian. Encang Haji memang sudah Janda. Seakan dia mengatakan bahwa suaminya masih muda dan masih lama hidupnya di dunia.Tidaklah mungkin dirinya yang terima giliran dan di menjadi janda. Dia menyudutkan Encang haji dengan mengisyaratkan sebuah pertanyaan “Jika bukan Encang Haji yang akan segera wafat lantas siapa dong?”

---

Dua hari kemudian, terdengarlah berita heboh yang tidak disangka-sangka. Ustadz darly dikabarkan meninggal akibat komplikasi usus buntu di sebuah rumah sakit di kota metropolitan.

Sebagian orang menerima kabar dengan sikap biasa tanpa antusias, sebagian lagi kaget karena baru beberapa hari lalu berjumpa dalam kondisi sehat, dan sebagian lagi mensyukuri di dalam hati masing-masing.

Namun ada satu orang yang bergetar jiwanya mendengar kabar itu. Dan ini terungkap beberapa hari setelah masa berkabung lewat dan Dia menceritakan kejadian aneh itu kepada orang terdekat. Dialah Nenek Guru itu.

“Sampai hari ini hati saya masih bergetar jika mengingat kejadian itu....” ujar beliau.

Tanpa menyebut kenapa, kita bisa maklum dan merasakan suasana batin beliau. Beliau tidak mengatakan sesuatu kata apapun ketika beliau diledek dan dipojokkan. Padahal seharusnya dia dimuliakan karena jauh lebih tua dan memang secara integritas dan keilmuan beliau lebih baik.Namun agaknya, Allah SWT tidak rela hambanya yang mukhlis disakiti dan dilukai hatinya.

Allah SWT telah menjawabkan pertanyaan yang enggan beliau jawab waktu itu. Allah SWT telah membalaskannya dengan balasan yang adil.

Hati beliau bergetar karena kekuasaanNya begitu terbentang jelas dihadapan beliau.

Naudzubillah. Semoga kita terhindar dari melukai hati hamba Allah yang berjiwa mulia. Dan semoga ini menjadi penguat bahwa kita tidak perlu risau atau takut dengan celaan orang-orang yang mencela kepada kita. Sandarkan segalanya kepada-Nya. Allah SWT memiliki jawaban terbaik bagi hambaNya.Wallahua’lam. (sumber www.eramuslim.com)

Minggu, 19 Juni 2011

Negeri Mafioso

Jakarta - Para petinggi negeri ini sudah kehilangan rasa malu. Harga diri digadaikan demi harta. Semua lini terlibat korupsi. Tidak hanya eksekutif dan legislatif, tetapi juga yang memegang pilar pengadil, yudikatif. Ditopang sanksi hukum hanya pemanis, maka korupsi kini adalah cita-cita. Koruptor itu bukan penjahat tapi selebriti yang kaya raya.

Koruptor memang hidup subur makmur di negeri ini. Kekayaan yang berlimpah menjadi jarahan tak habis-habisnya. Saban sektor bocor. Tidak sulit dirampok. Jabatan dipakai sarana melegalisasi perampokan. Mereka berjudi dengan naluri destruktif. Tak soal masuk bui. Toh sekeluarnya tetap kaya raya.

Akibat itu dasar negara berubah buih. Janji pejabat hanya slogan. Pelantikan yang sakral dan mengharu-biru telah menjadi sakramen gelap. Masuk sebagai anggota sindikat kejahatan. Dunia mafioso. Tugasnya mengkorup uang negara. Memeras darah rakyat. Dan kabur keluar negeri jika mulai teridentifikasi.

Terlalu banyak koruptor di negeri ini. Tidak ada lagi pejabat yang bisa dipercaya. Jabatan itu telah kehilangan nilai intrinsiknya. Moralitas. Semua berubah menjadi bajingan. Rakyat ditempatkan sebagai obyek penderita. Kemelaratannya dipakai labelisasi perjuangan. Alat pembenar kebejatan. Perilaku hedonis. Bahkan partai politik yang seharusnya alat melawan kebejatan itu ternyata menjadi bagian dari instrumen kebejatan itu sendiri. Bejat seolah-olah amanat rakyat. Korupsi seolah-olah restu dari rakyat.

Kebejatan itu tampil bugil. Memasuki semua lini. Undang-undang digodok dengan kawalan duit. Diketok dengan duit. Di-break-down pakai duit. Aplikasi proyek via duit. Dan fasilitas yang kemudian dinikmati rakyat hanya empat atau lima puluh persen dari alokasi anggaran. Itu sisa rampokan yang bertaburan di multi institusi pengambil kebijakan.

Kelak jika sirkulasi 'perduitan' itu diributkan karena alasan duit, maka tebaran duit itu menyebar ke ranah yudikatif. Disini dicegat polisi penghilang barang bukti dan jagal pasal. Dilimpahkan jaksa menegosiasikan tuntutan. Hakim memutus perkara berdasar upeti yang akan diterima. Itu rangkaian saban peristiwa yang terkuak ke permukaan.

Terkubur sudah martabat bangsa dan negara ini. Segalanya, rasa adil materiil itu terpecah dalam urutan yang suram dan buram. Korupsi terlacak yang bisa dilacak. Ada bekas. Sedang yang 'tidak' berbekas, proyek berupa program nyaris tidak ada yang ketahuan. Juga jual-beli hasil penelitian, serta sertifikasi di dunia intelektual.

Jalinan mafioso itu hanya kadang-kadang saja menyisakan buntut. Itu jika ada kesalahan strategi seperti yang dilakukan Rosalina menyeret Nazaruddin dan segerbong elite Partai Demokrat. Atau pengakuan Agus Condro yang mengajak selokomotif Wakil Rakyat masuk bui dalam kasus pemilihan Gubernur BI.

Korupsi berjamaah di tangan 'aparat korup' membuat semuanya menggantung. Tidak tuntas dan melecehkan penegak hukum. Lihat Nunun beralasan 'gila' dan suaminya tanpa sungkan berteriak melindungi istrinya yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Alasannya tidak mendapatkan kesamaan hak. Juga saksikan Nazaruddin bendahara Partai Demokrat yang meneriaki berbagai petinggi partai ini korupsi dari Singapura.

Hukum di negeri yang katanya berlandas hukum ini telah menjadi sampah. Yang salah meneriaki yang lain salah. Yang korup membawa kabur kekayaan negara untuk dipakai foya-foya di mancanegara. Dan ironisnya, semua aparatur negara ini bersikap biasa-biasa saja. Kalaulah bereaksi, semua menuding itu bagian dari tugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Inilah tragisnya negeri yang disesaki pejabat busuk ini. Institusi pembasmi kejahatan hanya setingkat 'komisi' yang sejengkal lagi bisa dibubarkan jika para mafioso semakin berkibar.

Tapi percayalah, gonjang-ganjing saling tuding korupsi itu bisa ditebak sebentar lagi istirah. Akan tertutup kejadian sejenis dan jenis kejahatan yang sama lagi. Itu skenario klise yang tidak bosan-bosan kita lihat. Sebab seperti kata Albert Camus dalam 'The Rebel', kejahatan itu yang kini menentukan hukum. Kejahatan tidak lagi tampil sebagai saksi di pengadilan, tapi sudah berganti sebagai pengadil.

Sumber (www.detik.com, Penulis Djoko Suud Sukahar)

Kamis, 16 Juni 2011

Mengunjungi Peninggalan Arsitektur Kaum Tsamud yang Menakjubkan




Gunung-gunung batu tersebut dibentuk kaum Tsamud menjadi istana, rumah, dan kuburan para petinggi kaum. Pahatan ukiran dan ornamennya sangat halus, indah dan menakjubkan.

Wilayah kekuasaan kaum Tsamud membentang hingga ke wilayah Petra (Yordania). Bedanya, Petra sudah dijadikan komoditi parawisata inti Yordania selain Laut Mati.

Sedangkan Mada’en Shaleh masih menjadi perdebatan antara kepentingan dinas pariwisata Saudi yang mulai mengangkat Mada’en Shaleh sebagai komoditi pariwisata, dengan para ulama yang berpendapat bahwa tempat tersebut adalah situs peninggalan “kaum terlaknat,” sehingga umat Islam diharamkan untuk menziarahinya.
Seiring perjalanan waktu, salah seorang umatnya kemudian mengingkari dan nekat membunuh unta tersebut. Menurut riwayat, konon sang pembunuh adalah utusan bersama para petinggi kaum yang diiming-imingi hadiah seorang wanita cantik.

Nabi Shaleh marah luar biasa. Ia tahu, azab Allah tidak lama lagi akan datang dan membumi hanguskan kaumnya. Karena, “mukjizat unta” hanyalah simbol kepatuhan kaum Tsamud kepada Allah.

Setelah kejadian tersebut, kaum Tsamud masih menantang Nabi Shaleh, karena ternyata azab tidak kunjung datang melanda mereka. Maka, tidak lama berselang, murka Allah pun datang. Angin puting beliung dengan suhu udara yang sangat dingin menyelimuti hari-hari kaum Tsamud, diiringi gempa dahsyat.

Akhirnya, kaum Tsamud tenggelam ditelan bumi. Yang tertinggal hanya beberapa rumah dan istana gunung batu sebagai hasil karya besar mereka.

Kini, situs ribuan tahun itu masih bisa dinikmati peziarah yang datang untuk se­kadar berwisata atau para arkeolog de­ngan tujuan penelitian. Departemen Pariwisata Saudi gencar memromosikan Mada’en Shaleh sebagai objek wisata se­jarah selain Dir’iyah, situs kota tua Raja Abdul Aziz, pendiri kerajaan Saudi Arabia.

Atasi Malas saat Bekerja




Rasa malas dalam bekerja suka menyerang tiba-tiba. Dan rasa malas ini kadang mampu menurunkan profesionalisme Anda di kantor. Mau tidak mau, Anda harus tanggulangi.

Inisiatif
Cobalah inisiatif dalam bekerja, tanpa menunggu instruksi dari atasan. Hal ini tentunya akan memberikan nilai plus bagi diri Anda, dan tentunya melumpuhkan rasa malas yang sebelumnya menyerang.

Jangan Mudah Emosi
Jangan membawa emosi berlebihan ke kantor, bersikaplah profesional. Hal tersebut akan membantu Anda menapaki karir dan melanggengkan hubungan dengan atasan dan rekan kantor.

Siapkan Langkah dan Rencana
Siapkan rencana ke depan. Siapkan langkah dan rencana yang akan Anda lakukan agar arah pekerjaan lebih fokus dan motivasi kerja tetap tinggi.

Jaga Hubungan Baik
Jaga hubungan baik dengan siapapun yang ada di kantor, entah atasan, rekan maupun office boy. Hubungan baik akan membantu senantiasa perbaiki mood dan semangat Anda di kantor.

Belajar dan Mendengar
Belajarlah dari cerita dan pengalaman orang lain. Hal ini mampu membekali kesiapan dan ketangguhan mental Anda jika suatu waktu terserang mood yang tidak enak. (foto: gettyimages)

Sumber www.perempuan.com

Minggu, 12 Juni 2011

Sejarah kamera


Contributed by melissa

Kamera merupakan alat yang berfungsi untuk menangkap dan mengabadikan
gambar/image. Kamera pertama kali disebut sebagai camera obscura, yang berasal dari
bahasa latin yang berarti “ruang gelap”. Camera obscura merupakan
sebuah instrumen yang terdiri dari ruang gelap atau box, yang memantulkan cahaya
melalui penggunaan 2 buah lensa konveks, kemudian meletakkan gambar objek eksternal
tersebut pada sebuah kertas/film yang diletakkan pada pusat fokus dari lensa tersebut.
kamera obscura pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan muslim yang bernama
Alhazen seperti yang dijelaskan pada bukunya yang berjudul Books of Optics (1015-
1021). Pada tahun 1660an ilmuwan Inggris Robert Boyle dan pembantunya Robert
Hooke menemukan portable camera obscura.Kamera pertama yang cukup praktis dan
cukup kecil untuk dapat digunakan dalam bidang fotografi ditemukan pertamakali oleh
Johann Zahn pada tahun 1685, nyaris lebih dari 150 tahun dari anggapan bahwa semua
ini mungkin terjadi.Kamera fotografi pada awalnya banyak yang menerapkan prinsip
model Zahn, dimana selalu menggunakan slidetambahan yang digunakan untuk
memfokuskan objek. Caranya adalah dengan memberikan tambahan sebuah platsensitif
di depan lensa kamera tersebut setiap sebelum melakukan pengambilan gambar.

Jacques Daguerre merupakan salah satu dari orang yang berperanan dalam dunia
perkembangan teknologi kamera sekaligus memberikan jasa pada perkembangan dunia
fotogarfi kita. Daguerre dilahirkan tahun 1787 di kota Cormeilles di PerancisUtara.Waktu
mudanya ia adalah seorang seniman. Pada umur pertengahan tiga puluhan ia merancang
"diograma", barisan lukisan pemandangan yang indah, dipertunjukkan dengan bantuan
efek cahaya. Sementara ia menggarap pekerjaan itu, ia menjadi tertarik dengan
pengembangan suatu mekanisme untuk secara automatik melukiskan kembali
pemandangan yang ada di dunia tanpa menggunakan kuas atau cat, iaitu: kamera. Di
tahun 1827 ia bertemu dengan Joseph Nicephore Niepce yang juga sedang mencuba
(yang sejauh itu lebih sukses) menciptakan kamera. Dua tahun kemudian mereka
bekerjasama. Di tahun 1833 Niepce meninggal, tetapi Daguerre tetap melanjutkan
percubaannya. Menjelang tahun 1837 ia berhasil mengembangkan sebuah sistem praktis
fotografi yang disebutnya"daguerreotype.

" Tahun 1839 Daguerre memberitahu publik secara terbuka tanpa
mempatenkannya. Sebagai ganjaran, pemerintah Perancis menghadiahkan pencen seumur
hidup kepada Daguerre dan anak Niepce. Pengumuman penemuan Daguerre
menimbulkan kegemparan penduduk pada saat itu dan ia menjadi seorang pahlawan yang
ditaburi berbagai macam penghormatan serta penghargaan, sementara metode
"daguerreotype" dengan cepat berkembang dan banyak digunakan oleh khalayak.
Daguerre sendiri segera pencen. Dia meninggal tahun 1851 di tempat asalnya di Paris.
Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan teknologi kamera semakin hari
berkembang semakin pesat. Fungsi penggunaanya pun semakin luas dirasakan oleh
berbagai pihak. Kamera bukan hanya digunakan untuk menangkap objek yang berfungsi
sebagai kenangan tetapi juga digunakan untuk menangkap objek yang sedang bergerak.
Seperti kamera video, kamera mikro, kamera sensor dan lain sebagainya.

Kamera Polaroid


Empat hal yang Penting

1. Yang paling jauh adalah Waktu
2. Yang paling dekat itu adalah Maut
3. Yang paling berat itu adalah Amanah dan Tanggung Jawab ysng kits emban
4. Yang paling enteng itu adalah meninggalkan shalat 5 waktu

Tips Menguasai Cara Berkomunikasi Yang Baik

1. Tekanan Dan Ekspresi. Modal berkomunikasi adalah suara. Dengan suara yang berintonasi baik, jelas, dinamis, bertempo yang tepat dan dijeda dengan baik. Anda dapat mengutarakan maksud atau ide dengan efektif. Selain itu, latihlan ekspresi untuk menunjang komunikasi verbal.

2. Kekuatan Kata-kata. Akan lebih baik kalau Anda sendiri merasa nyaman dengan kata-kata yang diucapkan. Rasa percaya yang Anda ungkapkan lewat kata-kata yang maknanya kuat bagi diri sendiri, akan mudah ditangkap oleh lawan bicara Anda.

3. Percakapan. Keahlian berkomunikas dapat ditunjukan dengan menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh lawan bicara. Konsep-konsep yang penting dan berbobot dapat diungkapkan dengan kata-kata yang sederhana. Di sinilah, keindahan dari kesederhanaan dapat dipancarkan.

4. Pendengar Yang Aktif. Dengarkan apa yang diungkapkan lawan bicara dengan baik dan tampilkan bahwa Anda benar-benar tertarik. Anda juga harus mengetahui, kapan waktunya harus bicara, kapan mesti diam dan kapan waktunya Anda harus menyela percakapan. Semuanya ini dapat diraih bila Anda memberikan perhatian yang cukup, bersikap sensitif dan menunjukan rasa simpati.

Kamis, 09 Juni 2011

KELUH SAAT TUK SEMANGAT

kadang jiwa ini memberontak,
namun raga tetap tak beranjak,
ingin rasanya berhenti sejenak,
bernafas tanpa rasa sesak..

tapi waktu tak mau menghentikan langkah,
hingga aku terpaksa mengindahkan hati yang berbisik letih,
aku seolah dipaksa tak boleh lengah,
harus terus terjaga di dalam pedih..

sering aku tak mampu memilih,
tercekik dalam jeratan pasrah,
hanya dalam hati ku merintih,
dan pikiranku mencoba mengalah..

mengais kembali puing semangat,
saat gelap merasuki jiwa kian pekat..

aku hanya manusia biasa,
walau terkadang aku tak mampu berbicara,
aku tak tahan dengan dahaga,
tapi aku takut membuatmu kecewa,
mungkin dengan menulis sedikit kutemukan lega,
berharap suatu hari kamu mengerti yang kurasa..

sebelum malam kian gelap,
dan ragaku terlelap,
ingin aku mengadu padamu,
tapi aku tak mampu,
lidah ini menjadi kelu,
aku takut mengiris hatimu,
hingga menyisakan tangis pilu..

maaf jika terkadang aku terpaksa mengeluh,
namun ku berjanji takkan pernah menyerah,
karna kuyakin takkan pernah kalah,
melawan semua rasa jengah..

29 Mei 2011. By Haries Budjana

SEBERKAS CAHAYA

Kau tempatku berlindung

Dari segala bahaya yang mungkin menimpaku

Kau yang akan menuntun langkahku

Dari lorong gelapnya kehidupan

Aku berlindung dalam naungan-Mu

Aku berharap mendapat seberkas cahaya-Mu

Untuk menerangi setiap langkahku

Aku tak ingin terjatuh pada lembah dosa

Yang akan membuatku jauh dari-Mu

Aku mengharap seberkas cahaya-Mu

Masuk dalam kehidupanku selamanya

Aku ingin terus berada dalam jalan lurus-Mu

Takkan pernah terjerumus kedalam lubang dosa


5 Jun 2011. By Haries Budjana

Istilah dalam ShooTing

Januari 8, 2008 oleh Bayu
Dalam dunia movie, perintah dan istilah sudah baku dan ditetapkan. Istilah – istilah itu kebanyakan menggunakan bahasa inggris. Jadi jika anda menyutradarai suatu movie di Belanda, Nigeria bahkan China sekalipun anda tak akan kesulitan karena semua istilah dalam dunia movie ini berlaku diseluruh negara.

Oleh karena itu penting sekali mengetahui sekaligus memahami istilah – istilah dalam dunia perfilman ini. Adapun beberapa istilah itu, antara lain:
Akting : Sebuah proses pemahaman dan penciptaan tentang perilaku dan karakter pribadi dari seseorang yang diperankan.
Audio Visual : Sebutan bagi perangkat yang menggunakkan unsur suara dan gambar.
Art Director : Sebutan bagi pengarah seni artistik dari sebuah produksi.
Asisten Produser : Seseorang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya.
Audio Mixing : Proses penyatuan dan penyelarasan suara dari berbagai macam jenis dan bentuk suara.
Angle : Sudut pengambilan gambar.
Animator : Sebutan bagi seseorang yang beprofesi sebagai pembuat animasi.
Audio Effect : Efek suara.
Ambience : Suara natural dari objek gambar.
Broadcaster : Sebutan bagi seseorang yang bekerja dalam industri penyiaran.
Background : Latar belakang.
Blocking : Penempatan objek yang sesuai dengan kebutuhan gambar.
Bridging scene : Adegan perantara diantara adegan – adegan lainnya.
Back Light : Penempatan lampu dasar dari sudut belakang objek.
Breakdown Shoot : Penentuan gambar yang sesuai dengan naskah atau urutan acara.
Bumper In : Penanda bahwa program acara TV dimulai kembali setelah iklan komersial.
Bumper Out : Penanda bahwa program acara TV akan berhenti sejenak karena iklan komersial.
Credit Title : Urutan nama tim produksi dan pendukung acara.
Chroma Key : Sebuah metode elektronis yang melakukan penggabungan antara gambar video yang satu dengan gambar video lainnya dimana dalam prosesnya digunakan teknik Key Colour yang dapat diubah sesuai kebutuhan foreground dan background.
Cutting on Beat : Teknik pemotongan gambar berdasar tempo.
Clip Hanger : Sebutan bagi adegan atau gambar yang akan mengundang rasa ingin tahu penonton tentang kelanjutan acara, namun harus ditunda karena ada jeda iklan komersial.
Cut : Pemotongan gambar.
Cutting : Proses pemotongan gambar.
Camera Blocking : Penempatan posisi kamera yang sesuai dengan kebutuhan gambar.
Clear – Com : Sebutan bagi penggunaan head-set audio yang dihubungkan dengan ruang master control.
Channel : Saluran.
Crazy Shot : Gambar yang direkam melalui kamera yang tidak beraturan.
Compotition : Komposisi.
Continuity : Kesinambungan.
Cross Blocking : Penempatan posisi objek secara silang sesuai dengan kebutuhan gambar.
Crane : Katrol khusus untuk kamera dan penata kamera yang dapat bergerak keatas dan kebawah.
Clip On : Mikrofon khusus yang dipasang pada objek tanpa terlihat.
Casting : Proses pemilihan pemain lakon sesuai dengan karakter dan peran yang akan diberikan.
Close Up : Pengambilan gambar dari jarak dekat.
Desain Compugrafis : Rancangan grafis yang digambar melalui tekhnologi komputer.
Durasi : Waktu yang diberikan atau dijalankan.
Dimmer : Digunakan untuk mengontrol naik turunnya intensitas cahaya.
Disc Jokey : Sebutan bagi pembawa acara musik yang menayangkan video Klip.
Dissolve : Tekhnik penumpukan gambar pada editing maupun syuting multi kamera.
Depth of Field : Area dimana seluruh objek yang diterima oleh lensa dan kamera muncul dengan fokus yang tepat. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh jarak antara objek dan kamera, focal length dari lensa dan f-stop.
Dialogue : Percakapan yang muncul dalam adegan.
Dramatic Emotion : Emosi gambar secara dramatis.
Editing : Proses pemotongan gambar.
Ending Title : Urutan nama yang dicantumkan pada akhir movie.
Engineering : Sebutan bagi pengerjaan dan pembagian kerja dalam masalah teknis penyiaran.
Establish Shot : Gambar yang natural dan wajar.
Extreme Close Up : Pengambilan gambar dari jarak sangat dekat.
Focus : Penyelarasan gambar secara detail, tajam, dan jernih hingga mendekati objek aslinya.
Final Editing : Proses pemotongan gambar secara menyeluruh.
Floor Director : Seseorang yang bertanggung jawab membantu mengkomunikasikan keinginan sutradara, dari master kontrol ke studio produksi.
Filter Camera : Filter yang digunakan untuk kamera.
Footage : Gambar – gambar yang tersedia dan dapat digunakan.
Hunting Location : Proses pencarian dan penggunaan lokasi terbaik untuk syuting.
Headset : Digunakan untuk dapat mendengarkan suara sutradara.
Hand held : Tekhnik penggunaan kamera dengan tangan tanpa tripod.
Image : Simbol yang sesuai objek.
Jumping Shot : Proses pengambilan gambar secara tidak berurutan.
Jimmy Jib : Katrol kamera otomatis yang digerakkan dengan remote.
Job Description : Deskripsi tentang jenis pekerjaan.
Jeda Komersial : Saat penayangan iklan komersial diantara acara televisi.
Job Title : Penamaan jabatan pada pekerjaan.
Konservatif : Serba teratur, tertib, dan apa adanya.
Kreator : Sebutan bagi seseorang yang menciptakan karya kreatif.
Lighting : Penataan cahaya.
Lighting Effect : Efek dari penataan cahaya.
Lensa Wide : Digunakan untuk memperbesar sudut pandang pengambilan gambar dari kamera.
Lensa Super Wide : Digunakan untuk sangat memperbesar sudut pandang pengambilan gambar dari kamera.
Long Shot : Gambar yang direkam dari jarak yang jauh. Biasanya digunakan dengan cara pengambilan gambar dari sudut panjang dan lebar.
Master Control : Perangkat teknis utama penyiaran untuk mengontrol proses distribusi audio dan video dari berbagai input pada produksi untuk siaran live show maupun recorded.
Magazine Show : Rancangan acara dengan format majalah.
Main Object : Target pada objek utama.
Medium Close Up : Pengambilan gambar dari jarak cukup dekat.
Medium Shot : Gambar yang diambil dari jarak sedang.
Medium Long Shot : Pengambilan gambar dari jarak yang panjang dan jauh.
Monitor : Digunakan untuk memantau gambar.
Master Video : Video utama berisikan rekaman acara televisi yang siap untuk ditayangkan maupun disimpan.
Multi Camera : Sistem dari tata produksi audio visual yang syuting secara bersamaan dengan menggunakan sejumlah kamera.
Middle Close Up : Pengambilan gambar dari jarak sedang.
Master Shot : Gambar pilihan utama dari sebuah adegan yang kemudian dijadikan referensi atau rujukan saat melakukan editing.
Noise : Gangguan pada sirkulasi signal audio maupun video yang mengganggu program acara.
News Director : Direktur pemberitaan yang bertanggung jawab atas seluruh isi pemberitaan yang disiarkan secara aktual berdasarkan fakta.
Off Line : Proses editing awal untuk memilih gambar terbaik dengan time code dari berbagai stock shot sesuai dengan kebutuhan adegan. Hasil dari gambar tersebut ditransformasikan dalam bentuk workprint dengan EDL (edit decision List).
On Line : Proses akhir editing untuk menyempurnakan, mempercantik dan memperindah gambar setelah melalui proses off line.
Operet : Istilah populer untuk acara yang menggabungkan antara unsur fiksi, nonfiksi dan musik ke dalam suatu alur cerita.
Opera Musikal : Format acara yang menggabungkan unsur drama dengan musik.
Opening Scene : Adegan yang dirancang khusus untuk membuka acara atau cerita. Biasanya adegan ini dikemas kreatif dan menarik untuk mendpatkan perhatian penonton.
Opening Shot : Komposisi sudut pengambilan gambar pada awal adegan atau acara yang dirancang khusus untuk menarik perhatian penonton.
OB Van : Outside Broadcasting Van, mobil khusus yang membawa perangkat tekhnis penyiaran audio dan video untuk memproduksi program diluar studio. Dapat juga digunakan untuk master control bagi siaran langsung.
Power Pack : Tempat khusu berbentuk boks yang berguna untuk pembagian arus daya listrik.
Panning : Pergerakkan horizontal kamera dari kiri kekanan maupun sebaliknya.
Property : Berbagai aksesori.
Program Directing : Penyutradaraan program televisi.
Programming : Tekhnik penyusunan program acara televisi yang ditayangkan secara berurutan.
Praproduksi : Berbagai kegiatan persiapan sebelum pelaksanaan produksi dimulai.
Paskaproduksi : Proses penyelesaian akhir dari produksi.Biasanya istilah ini digunakan pada proses editing.
Produser : Pimpinan produksi yang bertanggung jawab kepada seluruh kegiatan pengkoordinasian pelaksanaan praproduksi, produksi sampai paskaproduksi.
Rating : Perhitungan secara statistikal untuk mengukur tingkat popularitas program acara televisi terhadap penonton.
Rundown : Susunan isi dan alur cerita dari program acara televisi yang dibatasi oleh durasi, jeda komersial, segmentasi, dan bahasa naskah.
Run Through : Latihan akhir bagi seluruh pendukung acara televisi yang disesuaikan dengan urutan acara sesuai dalam rundown.
Reportase : Sebuah laporan perjalanan atau liputan lapangan yang digunakan untuk mendukung data – data aktual dan faktual.
Retake : Pengulangan pengambilan adegan gambar.
Shot : Ambil Gambar.
Simply Shot : Gambar yang diambil dari sudut yang mudah.
Skill : Keahlian.
Set Up : Proses persiapan akhir sebelum produksi televisi dimulai dari set artistik, performer hingga masalah tekhnis siaran.
Stand By : Komando akhir yang menunjukkan bahwa seluruh komponen produksi telah siap untuk melaksanakan syuting.
Single Camera : Sistem dari tata cara produksi audio visual yang hanya menggunakan satu kamera.
Script Format : Format penulisan naskah acara baik untuk fiksi maupun nonfiksi.
Script Marking : Penandaan pada naskah untuk menjadi catatan pada sutradara maupun pendukung produksi lainnya.
Stock Shot : Berbagai bentuk gambar yang diciptakan untuk dijadikan pilihan pada saat gambar gambar tersebut memasuki proses editing.
Suspense : Istilah yang digunakan untuk menunjukkan adegan – adegan yang menegangkan dan mengundang rasa was was bagi penonton.
Sound : Penataan suara.
Sound Effect : Efek suara yang diciptakan atau digunakan untuk mendukung suasana dari adegan.
Steady Shot : Gambar sempurna dan tidak terlalu banyak bergerak, yang dapat dinikmati dengan posisi diam.
Switcher : Istilah populer bagi perangkat tekhnis untuk memindah-mindahkan pemilihan gambar dari berbagai stock shot maupun input kamera. Alat ini digunakan untuk syuting multi kamera.
Switcherman : Seseorang yang bertugas melaksanakan proses pemindahan gambar sesuai dengan komando sutradara.
Studio : Lokasi khusus tempat pelaksanaan kerja produksi berlangsung. Dapat untuk melaksanakan syuting (shooting studio) maupun untuk editing (post production studio).
Selling Point : Berbagai komponen yang mempunyai nilai jual untuk mendapatkan perhatian penonton maupun sponsor.
Sound Mixer : Mixer pengendali dari berbagai input suara yang dipilah melalui sejumlah jalur (track).
Slow Motion : Pergerakkan gambar yang diperlambat sesuai dengan kebutuhan alur cerita.
Technical Director : Pengarah / Direktur tehnik.
Trend Setter : Gaya hidup ataupun budaya pop yang menjadi acuan dan ukuran sesuai dengan masa atau zaman.
Take : Istilah yang digunakan untuk dan pada saat pengambilan gambar berlangsung. Dapat juga digunakan sebagai catatan pada naskah.
Two Shot : Istilah komando sutradara yang seringkali digunakan untuk mengarahkan kamera kepada dua objek yang dituju.
Three Shot : Istilah komando sutradara yang seringkali digunakan untuk mengarahkan kamera kepada tiga objek yang dituju.
Trik : Tata cara kreatif untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Team builder : Seseorang yang mampu membangun sebuah kerjasama antara anggota team dengan baik untuk mencapai tujuan.
Theme Song : Lagu khusus yang diciptakan atau dipakai sebagai pendukungikatan emosi dari program acara kepada penonton.
VTR : Video Tape Recording.
Very Long Shot : Gambar yang diambil sangat jauh.
Voice Over (VO) : Suara dari announcer atau penyiar untuk mendukung isi cerita namun tidak tampak dilayar televisi.
Video Klip : Video musik.
Video Jockey : Julukan bagi presenter acara musik televisi yang menayangkan berbagai video klip.
Vision Mixer : Sebutan lain untuk istilah populer “switcher”.
Wireless Camera : Kamera yang menggunakan transmisi signal untuk mengirimkan hasil gambar tanpa menggunakan kabel.
White Balance : Prosedur untuk mengkoreksi warna gambar dari kamera dengan mengubah sensitivitas CCD ke dalam spektrum cahaya. Umumnya prosedur ini menggunakan cahaya putih sebagai dasar.
Webisode : Istilah episode televisi yang ditayangkan melalui video web streaming internet.
Wardrobe : Berbagai aksesori pendukung kostum bagi peran – peran tertentu.

Cara Menggunakan Media Sosial untuk Dekat dengan Pelanggan

Media sosial online, seperti Facebook atau Twitter, sangatlah efisien jika digunakan untuk lebih dekat dengan pelanggan. Anda bisa berkomunikasi dua arah dengan mereka secara lebih personal, intensif dan hemat biaya. Pesan yang ditinggal pelanggan, dapat dijawab satu-satu, tanpa harus real time (tidak seperti telepon bebas pulsa, yang memang harus tersedia dan merespons langsung), dan dapat dipersiapkan satu satu. Sifatnya pun dua arah, tidak perlu menunggu pelanggan komplain, tapi dapat menyapa mereka terlebih dahulu. Dan yang pasti, hemat biaya, karena yang dibutuhkan cukup sambungan Internet saja.
Kumpulkan Pelanggan Anda di Media Sosial

Bagaimana memulainya? Tentu Anda harus membuat account untuk perusahaan. Di Facebook Anda bisa memanfaatkan facebook page, di mana Anda dapat meletakkan profile, mengirim catatan, foto-foto, atau membuka forum diskusi. Setelah ini dibuat, undanglah pelanggan Anda menjadi fans. Ini dapat dilakukan secara manual, dengan mencari satu-satu pelanggan (untuk pelanggan premium dengan jumlah relatif sedikit), atau bisa menggunakan social media ad untuk mengundang dan menjangkau mereka secara cepat.

Media sosial seperti facebook atau twitter lebih nyaman bagi pelanggan. Tidak seperti website atau newsletter yang relatif satu arah, media sosial memfasilitasi respons langsung, sehingga kontrol dari pelanggan sendiri lebih kuat. Kenyamanan ini diharapkan dapat menjadi perekat sehingga mereka selalu dekat dengan Anda atau produk Anda.
Konsentrasi Membangun Komunitas

Pelanggan biasanya datang kembali ke jaringan sosial Anda karena mereka memperoleh informasi terbaru yang eksklusif. Jangan bombardir dengan hard selling, tapi terus edukasi pelanggan Anda dengan informasi-informasi baru. Kalaupun harus melakukan aktivitas sales, usahakan untuk membuat promo khusus yang memang tersedia khusus bagi Anggota komunitas. Dengan mengirimkan informasi yang berkualitas, dan membantu akan menjamin kedatangan kembali.

Aktivitas ini bisa juga didukung dengan kegiatan-kegiatan offline jika memungkinkan. Ini memungkinkan antar pelanggan Anda membangun komunikasi dan tukar pengalaman, sehingga engagement bisa lebih erat. Jika komunitas terlalu luas, atau produknya memang masal, Anda bisa pecah berdasarkan lokasi atau kesamaan demografi dan masukkan mereka dalam komunitas yang tersendiri. Misalnya produk motor bebek, Anda bisa memecahnya menjadi motor bebek modifikasi (berdasarkan minat), bebek chapter kota (berdasarkan wilayah), atau bebek untuk ABG (berdasarkan usia).
Gunakan Permainan Minat

Meskipun mereka semua menjadi follower Anda, tapi bukan berarti pelanggan punya minat dan kesukaan yang sama. Dengan sering mengeluarkan promo di bidang tertentu, Anda akan memperoleh insight, apa yang sebetulnya diinginkan oleh pelanggan Anda. Mainkan ini secara lebih reguler, untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap. Dari hasil tersebut, Anda bisa memperlakukan pelanggan secara lebih tepat.

Apa yang Bisa Diharapkan dari Social Media

Apa yang Bisa Diharapkan dari Social Media?

March 21, 2011
Oleh Tuhu Nugraha Dewanto


Ketika euforia social media melanda brand, maka banyak perusahaan yang nyemplung ke ranah ini, mencoba-coba baru kemudian melihat seberapa penting kah media ini? Lalu kemudian berpikir lebih jauh, mau dibawa kemana aset social media yang mereka miliki? Apakah keberadaan social media brand cukup diukur dengan pertambahan jumlah follower dan fans? Ketika brand punya follower atau fans hingga jumlahnya ratusan ribu, bahkan jutaan lalu apa? Semuanya harus kembali ke tujuan, dan juga sejalan dengan strategi bisnis secara menyeluruh. Karena jumlah yang besar itu tidak ada artinya, kalau tidak memberikan nilai tambah kepada bisnis.

Saya melihat ada dua hal fundamental yang bisa diharapkan dari aset social media yang dimiliki oleh brand:

1. Peningkatan

Social media punya pengaruh yang sangat besar meningkatkan banyak hal, misalnya meningkatkan engagement brand dengan konsumen, meningkatkan loyalitas konsumen, mendapatkan data base, meningkatkan awareness produk, menciptakan serta meningkatkan worth of mouth, bahkan dengan tren social commerce , social media dapat digunakan sebagai medium untuk menghasilkan sales yang dilakukan via online. Kategori ini sepertinya merupakan tujuan dan KPI yang sudah banyak dikenali oleh para pemasar, dan pemilik brand. Karena dampaknya langsung terlihat dengan kasat mata.

2. Penurunan

Social media juga punya peran untuk menurunkan atau lebih tepatnya melakukan efisiensi pada banyak hal. Hal ini tampaknya sering kali terlupakan dalam menghitung ROI Social Media. Social media membuat riset konsumen menjadi lebih mudah dan murah, karena kita bisa melakukan riset langsung di social media. Beberapa brand di luar negeri bahkan telah menciptakan produk dengan citarasa baru, berdasarkan insight konsumen yang mereka lakukan via social media.

Social media juga membuat perusahaan bisa mengambil keputusan dengan lebih cepat, karena pemilik brand langsung bisa mengetahui reaksi konsumen terhadap sebuah kebijakan. Misalnya, GAP segera menarik logonya yang baru, hanya dalam beberapa hari setelah melihat reaksi konsumen yang negatif terhadap logo barunya.

Contoh yang lebih jauh lagi, social media menjadi salah satu kontak poin yang penting buat konsumen untuk bertanya mengenai produk, atau melakukan komplain. Ini sebenarnya membuat perusahaan lebih efisien, karena bisa mengurangi alokasi sumber daya untuk layanan konsumen di channel lain, misalnya customer care via telepon.

Intinya social media, seharusnya memang ditempatkan dalam cara pandang yang lebih luas. Bahwa kehadirannya bersifat lintas batas, dan menyangkut berbagai divisi mulai dari Sales, Marketing, PR, CRM dll, maka perhitungan ROI-nya seharusnya juga dilihat secara komprehensif agar manfaat yang diperoleh juga maksimal, dan alokasi budget perusahaan dapat dilakukan dengan lebih efisien.

Bagaimana menurut Anda? Apakah ada hal lain yang terlewat? Mari kita berdiskusi.

Studi Kasus: Adaptasi Merck di Era Social Media

Studi Kasus: Adaptasi Merck di Era Social Media

April 7, 2011
Oleh Tuhu Nugraha Dewanto


Sebelumnya saya pernah menulis mengenai Transformasi Centro masuk ke online marketing dan social media. Kali ini saya datang dengan studi kasus yang tak kalah menarik yaitu tentang, bagaimana PT Merck Tbk sebagai perusahaan Kimia dan Farmasi dari Jerman, masuk ke ranah social media. Uniknya bukan untuk mengkomunikasikan produk, tapi corporate brand.

Merck dibantu oleh Tim Virtual Consulting, mengkomunikasikan corporate branding Merck melalui sebuah aksi CSR yang dimotori via Social Media yaitu program Klik Hati. Tulisan ini tidak akan membahas mengenai program Klik Hati, tapi bagaimana manajemen Merck melihat pentingnya social media? Apa yang mereka persiapkan untuk terjun ke social media?

Silakan simak wawancara dengan Niken Suryo Sofyan, Corporate Communication Manager PT Merck Tbk:

1. Kapan pertama kali Merck Indonesia masuk ke Social Media?
Klik Hati adalah kali pertama Merck Indonesia masuk ke social media.

2. Pertimbangan apa yang mendasari Merck masuk ke Social Media yang notabene sesuatu yang baru dan berisiko tinggi?
Kami melihat social media sebagai sebuah kesempatan dimana kami bisa berinteraksi dengan publik yang menjadi target audience kami.

3. Inisiatif masuk ke Social Media berasal dari mana?
Inisiatif berasal dari kantor pusat kami di Jerman. Ketika itu teman-teman di kantor pusat mencoba membuat sebuah akun Facebook yang mengusung tema obat palsu. Tujuannya agar masyarakat sadar akan bahaya obat palsu.

4. Merck masuk ke social media dengan membawa company brand. Apa pertimbangannya?
Merck selama ini lebih dikenal lewat produk-produknya seperti Sangobion dan Neurobion. Berkiprah di Indonesia selama 40 tahun, Merck ingin lebih dikenal dan untuk itu ingin membangun public awareness Pertanyaannya kemudian: apa yang akan kita komunikasikan kepada publik? Bagaimana kita akan memulai komunikasi tersebut? Aktifitas apa yang tepat untuk target audience kita?

5. Bagaimana meyakinkan Manajemen Puncak pentingnya Social Media?
Meski inisiasi berasal dari kantor pusat, manajemen lokal juga harus diyakinkan dengan kekuatan social media lokal. Awalnya adalah dengan membeberkan fakta bahwa pengguna internet di Indonesia sangat tinggi dan bagaimana social media mempengaruhi cara kita berkomunikasi.

6. Apakah ada hambatan bagi Merck masuk ke Social Media, mengingat Merck adalah perusahaan Farmasi dan Kimia?
Grup Merck adalah perusahaan yang peduli pada kegiatan sosial. Kami mendasari kegiatan sosial kami pada : kesehatan, pendidikan, lingkungan, budaya dan sosial. Apa yang kami lakukan melalui Klik Hati pada intinya adalah untuk menjawab kepedulian kami pada kelima hal tersebut.

7. Bagaimana melakukan konsolidasi internal dan meyakinkan semua pihak di Merck untuk mendukung program ini?
Kami membuat program internal antara lain : Edukasi awal, termasuk penjelasan kepada Board of Directors tentang apa dan bagaimana suatu program akan dijalankan lewat social media. Hal yang sama juga kami lakukan untuk teman-teman di Merck. Kami adakan sharing sessions, email buzz, berita di intranet dan newsletter kami mengenai kegiatan ini secara berkala.

Kesimpulan yang bisa diambil dari kasus Merck adalah, sebelum masuk social media konsolidasi internal mutlak diperlukan, dan edukasi ke manajemen pentingnya social media bagi perusahaan. Tanpa dukungan internal yang kuat, maka kampanye yang dilakukan tentunya tidak akan berjalan dengan sukses.

Bagaimana menurut Anda?

Selasa, 19 April 2011

Bahaya Faham Pluralisme Di Era Modern

oleh Ihsan Tandjung

Kondisi dunia dewasa ini sangat sesuai dengan gambaran Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم lima belas abad yang lalu:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَبٍّ لَاتَّبَعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ

Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda: "Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti tradisi/kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak-pun kalian pasti akan mengikuti mereka." Kami bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah mereka itu kaum Yahudi dan Nasrani?" Beliau menjawab: "Siapa lagi kalau bukan mereka." (HR. Muslim, No. 4822)

Di era modern dewasa ini kita tidak bisa pungkiri bahwa yang sedang Allah سبحانه و تعالى beri giliran memimpin masyarakat dunia ialah masyarakat Barat atau biasa disebut The Western Civilization. Sedangkan masyarakat Barat terdiri dari masyarakat kaum Yahudi dan Nasrani. Merekalah yang mengarahkan masyarakat dunia –termasuk ummat Islam- mengikuti selera kebiasaan dan tradisi mereka. Ironisnya, tidak sedikit ummat Islam yang dijuluki sebagai Ahlul-Qur’an juga mengekor kepada apa saja yang ditawarkan oleh mereka. Seolah mereka tidak pernah memperoleh petunjuk dari Allah سبحانه و تعالى bagaimana seharusnya menata kehidupan pribadi dan sosial dalam kehidupan nyata. Padahal Al-Qur’an merupakan satu-satunya Kitabullah yang masih terpelihara keasliannya. Sedangkan Kitabullah yang diturunkan kepada Nabiyullah dari kalangan Bani Israel –yakni Taurat dan Injil– telah mengalami distorsi yang tidak bisa dibantah oleh para rabbi Yahudi dan pendeta/pastor Nasrani.

Akhirnya The Western Civilization yang memimpin dunia membuat berbagai bid’ah (hal-hal yang mengada-ada) dalam me-manage kepemimpinan mereka atas segenap ummat manusia dewasa ini. Di antara bid’ah tersebut ialah dikampanyekannya secara massif berbagai faham sesat produk akal (baca: hawa nafsu) manusia yang sudah barang tentu terputus dari landasan wahyu ilahi. Kita mengenal adanya berbagai faham seperti pluralisme, sekularisme, liberalisme, humanisme, materialisme, hedonisme, konsumerisme dan masih banyak lainnya.

Tulisan ini ingin menyoroti bahaya faham pluralisme yang sedang gencar-gencarnya dipromosikan di seantero dunia. Tidak kurang seorang pemimpin negara adidaya Obama melazimkan dirinya untuk memberikan kuliah umum di salah satu kampus ternama ibukota negara berpenduduk muslim terbesar di dunia saat kunjungannya beberapa waktu yang lalu. Kalau kita perhatikan secara seksama, maka di antara pokok pikiran utama yang ingin dipromosikan melalui kuliah umum tersebut ialah faham pluralisme. Faham ini telah diterima oleh banyak sekali manusia yang ingin disebut modern, tanpa kecuali sebagian ummat Islam.

Pada tahap awal kampanye Pluralisme terasa manis bak madu. Ajaran ini menyuruh manusia modern agar “menghormati manusia lainnya apapun latar belakang keyakinan dan agamanya.” Sampai di sini tentunya kita tidak punya masalah dengan faham ini. Termasuk ajaran Islam-pun menganjurkan hal itu. Tetapi yang menjadi masalah ialah bahwa faham Pluralisme tidak berhenti sampai di situ. Faham sesat ini menuntut agar manusia modern lebih jauh lagi mengembangkan keyakinannya, yaitu bahwa “semua agama sama” malah “semua agama baik”, bahkan “semua agama adalah benar”. Nah, sampai di sini tentunya seorang muslim yang sungguh-sungguh beriman kepada Allah سبحانه و تعالى sebagai Rabbnya, Islam sebagai din-nya dan Muhammad صلى الله عليه و سلم sebagai Nabi dan Rasulullah harus secara tegas menolaknya. Mengapa? Sebab bila ia menerima keyakinan seperti ini, maka ia berada dalam bahaya besar. Ia terancam. Bukan terancam oleh sembarang fihak, tetapi terancam oleh Allah سبحانه و تعالى

Apakah ancaman Allah سبحانه و تعالى yang dimaksud? Di dalam ajaran Islam pelanggaran terhadap aturan Allah سبحانه و تعالى ada dua macam: pertama, sebuah pelanggaran yang menyebabkan pelakunya berdosa namun ia tetap dihukumi sebagai seorang yang beriman di mata Allah سبحانه و تعالى . Orang ini berarti telah melakukan suatu kemaksiatan dan tentunya dia harus memohon ampunan Allah سبحانه و تعالى atas dosanya tersebut. Lalu kedua, pelanggaran yang menyebabkan pelakunya tidak saja dicatat sebagai berdosa, tetapi bahkan dicatat sebagai terlibat dalam nawaqidhul-iman (pembatalan iman). Artinya, disebabkan pelanggaran tersebut Iman-Islamnya menjadi batal di mata Allah سبحانه و تعالى. Dengan kata lain ia telah menjadi murtad...! Wa na’udzubillahi min dzaalika...

Dalam kitab “Vonis Kafir”, Ustadz Mas’ud Izzul Mujahid Lc menyebut adanya sembilan Pembatal Keimanan yang disepakati oleh para ulama. Ketika menerangkan Pembatal Keimanan nomor lima yang berjudul “Tidak Mengkafirkan Orang-orang Musyrik, atau Ragu Terhadap Kekafiran Mereka, atau Membenarkan Mazhab Mereka,” beliau menulis sebagai berikut:

Siapa saja yang meragukan kekafiran orang-orang kafir berarti ia telah meragukan ayat-ayat Al-Qur’an, sedangkan orang yang meragukan kebenaran Al-Qur’an dihukumi kafir.

Di dalam kitabullah Al-Qur’anul Karim terdapat beberapa ayat yang jelas-jelas menolak pemahaman apalagi keyakinan bahwa “semua agama sama” atau “semua agama baik”, apalagi “semua agama adalah benar”. Di antaranya sebagai berikut:

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ

Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. (QS. Ali Imran [3] : 19)

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali Imran [3] : 85)

رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ

Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim. (QS. Al-Hijr [15] : 2)

Tiga ayat di atas secara tegas menjelaskan bahwa di mata Allah سبحانه و تعالى tidaklah benar bahwa “semua agama sama” atau “semua agama baik”, apalagi “semua agama adalah benar”. Hanya ada satu saja dien (agama/jalan hidup) yang Allah سبحانه و تعالى ridhai, yaitu ajaran Al-Islam. Allah سبحانه و تعالى tidak meridhai berbagai agama selain Al-Islam. Bahkan Allah سبحانه و تعالى telah memberi gambaran kelak di akhirat nanti dimana kaum kafir bakal menyesal dan menginginkan kalau seandainya mereka sewaktu di dunia termasuk ke dalam golongan kaum muslimin alias penganut ajaran Al-Islam. Tetapi tentunya keinginan tersebut telah terlambat. Sebuah penyesalan yang tiada berguna saat itu. Maka, janganlah hendaknya seorang yang mengaku beriman berfikir bahwa dirinya lebih berpengetahuan daripada Pencipta dirinya, Allah سبحانه و تعالى . Jika Allah سبحانه و تعالى sudah dengan tegas mendekritkan bahwa hanya Islamlah din yang diridhai di sisiNya, maka jangan lagi seorang muslim memiliki pendangan selain mengikuti apa yang Allah سبحانه و تعالى telah tegaskan itu. Bahkan dalam ayat lainnya Allah سبحانه و تعالى menggunakan istilah dinul-haq (agama yang benar) untuk menyebut agamaNya Islam ini.

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur'an) dan dinul-haq (agama yang benar/Al-Islam) untuk dimenangkan-Nya atas segala agama lainnya, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. (QS. At-Taubah [9] : 33)

Maka sudah sepatutnya seorang muslim bersyukur bahwa dirinya telah diberikan Allah سبحانه و تعالى hidayah kepada iman dan Islam. Dan untuk itu seorang muslim tidak dibenarkan untuk memberikan “cek kosong” setelah memperoleh nikmat iman dan Islam. Ia dituntut terus-menerus di dunia untuk membuktikan kejujuran pengakuannya sebagai seorang yang beriman. Oleh karenanya seorang yang mengaku beriman bakal dihadapkan oleh aneka fitnah (ujian) untuk mendeteksi kejujurannya.

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al-Ankabut [29] : 2-3)

Di antara ujian tersebut adalah apa yang sedang dialami kaum muslimin di era modern penuh fitnah dewasa ini. Ia diuji dengan berbagai faham sesat yang sengaja dilansir oleh musuh-musuh Islam yang sedang memimpin dunia secara hegemonik. Salah satunya ialah faham Pluralisme yang sangat berbahaya ini. Barangsiapa yang begitu saja mengekor kepada the Western Civilization alias the Judeo-Christian Civilization (Peradaban yahudi-Nasrani), berarti ia telah merelakan dirinya masuk bersama mereka ke dalam lubang biawak di dunia dan jurang neraka di akhirat kelak nanti. Wa na’udzubillaahi min dzaalika.

اللهم إنا نعوذبك مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ

“Ya Allah, kami berlindung kepada Engkau dari cobaan yang memayahkan, kesengsaraan yang menderitakan, takdir yang buruk dan cacian musuh.” sumber www.eramuslim.com

Sepuluh Penghapus Dosa

oleh Aidh Abdullah al-Qarni

Diantara jalan bagi penghapus dosa bagi seorang muslim dan mukmin, diantaranya, pertama, membaca istighfar (memohon ampun), kedua, taubat, ketiga, mengerjakan amal-amal kebaikan yang menghapuskan dosa, sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya :

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ

"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itlah peringatan bagi orang-orang yang ingat". (QS : Hud :114)

Keempat, berbagai musibah yang menimpa diri manusia yang lemah karena dosa yang telah dilakukannya. Yang paling berat adalah musibah yang mengantarkannya pada kematian dan yang paling ringan adalah duri yang menusuk dirinya serta teriknya sinar matahari yang menyengat.

kelima, doa orang-orang mukmin shalih yang diperuntukkan bagi yang bersangkutan. Keenam, kerasnya rasa sakit saat meregang nyawa dan kesulitan yang dialami oleh orang yang bersangkutan saat menghadapi kematiannya yang kepedihan dan rasa sakitnya tak terperikan. Semoga Allah meringankan penderitaannya bagi diri kami dan juga bari diri anda pada saat yang kritis itu. Sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

Ketujuh, Adzab khubur. Tahukah anda apakah adzab khubur itu? Adzab khubur pasti akan mencabut kalbu orang-orang yang mengesakan dan pasti akan terasa hampir melayangkannya, jika mereka mempunyai sedikit keyakinan tentangnya.

Kedelapan, ketakutan yang sangat pada hari menghadap kepada Allah Ta'ala pada hari Kiamat nanti. Itulah saat kita keluar dari khuburan kita dalam keadaan menangis karena berdosa seraya memilkul semua kesalahan dan kedurahakaan yang telah kita lakukan, lalu kita datang untuk dihadapkan kepada peradilan Allah Ta'ala.

Kesembilan, syafa'at Rasulullah shallahu alaihi wa sallam, syafaat para wali, dan syafaat orang-orang yang shalih. Sesungguhnya hal ini telah dinyatakan kebenarannya oleh kalangan ulama ahli sunnah.

Sepuluh, rahmat dari Yang Maha Penyayang diantara para penyayang. Saat semua rahmat telah habis, semua pintu telah tertutup, dan habislah semua kemampuan para hamba. Saat itulah datang pertolongan dari Allah Yang Maha Esa lagi Maha Membalas dan datanglah rahmah dari Allah Ta'ala, lalu Dia merahmati, menolong, dan menyayangi. Maka rahmat-Nyaadalah akhir dari segalanya,yaitu rahmat dari Yang Maha Penyayang diantara para penyayang.

Selanjutnya Ibn Taimiyah mengatakan, bahwa barangsiapa yang terlewatkan dari sepuluh macam penghapus dosa ini, maka sesungguhnya dia pasti masuk neraka dengan sebenarnya, karena sesungguhnya dia telah lari dari Allah seperti unta yang lari dari pemilikinya dan dia telah pergi dari Allah, sebagaimana seorang budak pembangkang yang pergi dari tuannya.sumber www.eramuslim.com

Rekayasa Pembusukan Kekuatan Islam

Era reformasi yang sudah hampir tiga belas tahun, ternyata belum menjadi momen yang efektif untuk kebangkitan Islam di Indonesia. Satu per satu kekuatan-kekuatan politik yang merupakan metamorfosis dari ormas-ormas Islam kian hari bukan memperlihatkan kemajuan, justru mulai mengalami pembusukan.

Awalnya, masyarakat pernah berharap banyak ketika partai-partai Islam atau yang berbasis ormas Islam bergabung dalam satu kekuatan yang bernama poros tengah. Tapi, kekuatan itu kian terpreteli menjadi kekuatan-kekuatan kecil. Bahkan, kekuatan kecil itu pun mengalami perpecahan hingga tak bisa lagi dianggap sebagai sebuah kekuatan.

Kini, semua kekuatan politik Islam itu justru malah ‘berlindung’ di balik kekuatan partai sekuler bernama Demokrat. Jangankan berani berhadap-hadapan dengan kekuatan politik sekuler demi membela kepentingan umat Islam, dianggap sebagai oposisi saja kian tak punya nyali. Anehnya, hal itu bisa dikemas dengan bungkusan ‘demi kepentingan dakwah Islam’.

Bandingkan dengan kekuatan ‘kiri’ yang sebelumnya sebagai serpihan kekuatan politik. Kini, mereka mulai menyatu dalam parpol-parpol besar. Siapa yang tak kenal Ulil Absar yang sudah menjadi simbol Islam Liberal, kini sudah menjadi petinggi partai penguasa. Begitu pun dengan Budiman Sudjatmiko dan beberapa aktivis muda yang pernah disebut sebagai kebangkitan ‘kiri’ baru, kini sudah menjadi petinggi di beberapa partai besar.

Gerakan Islam yang sebelumnya menjadi kekuatan alternatif pembela aspirasi umat pun kian hari mengalami pembonsaian. Ada yang mengalami perpecahan dan pembusukan. Bahkan, ada yang ‘terjebak’ sebagai gerakan jahat yang bernama teroris gaya baru. Di titik ini, Islam dipoles oleh mereka yang sangat membenci Islam sebagai wajah yang menyeramkan.

Begitu pun dengan kehidupan sosial budaya. Umat Islam tiba-tiba kehilangan figur yang cocok menjadi teladan mereka. Akibatnya, terjadi kesenjangan yang terus menganga antara kehidupan generasi muda Islam dengan tuntunan hidup Islam yang semestinya.

Publik pun dikejutkan ketika beberapa lembaga survei merilis dahsyatnya kebobrokan pergaulan muda-mudi di kalangan pelajar dan mahasiswa. Dari sekitar tiga ribu responden di beberapa kota besar, survei bahkan menunjukkan kalau lebih dari 60 persen, mereka sudah melakukan hubungan layaknya suami isteri.

Negeri muslim yang kaya raya dengan sumber daya alam ini, bisa dibilang, sedang berada di ujung tanduk terjadinya degradasi jatidiri keislaman. sumber www.eramuslim.com