Menyoal banyaknya tentara negaranya yang tewas oleh Taliban di Afghanistan, Minster Luar Negeri Australia, Stephen Smith mengatakan bahwa "Taliban itu ahli, dan canggih!"
Menurut Smith keahlian Taliban dalam membuat bom sudah sangat ahli dan itu menyebabkan banyaknya korban yang tewas di pihak pasukan asing, termasuk dari Australia.
Pekan lalu, Nathan Bewes dari Brisbane berbasis Batalyon 6, Resimen Royal Australia, tewas saat patroli di Lembah Chora di Uruzgan pada hari Jumat malam. Dia adalah tentara Australia keenam yang tewas hanya dalam waktu satu bulan dan korban ke-17 sejak perang dimulai.
"Sejumlah kematian yang kita lihat—bukan hanya pasukan Australia saja, namun juga pasukan bantuan keamanan internasional—telah terkena bom pinggir jalan. Kami tahu Taliban menjadi lebih ahli, lebih canggih dan lebih kompleks dalam menggunakan ranjau."
Tapi Pemimpin Federal Green Australia, Bob Brown mengatakan semakin banyak warga Australia yang ingin tentaranya segera ditarik keluar dari Afghanistan dan menyerukan debat parlemen mengenai masalah ini.
"Ini adalah perang yang mengerikan, para prajurit itu di atas perintah negera dan kami pikir mereka harus dibawa dengan selamat kembali ke Australia," katanya kepada Nine Network.
"Karena perang ini tidak harus terjadi seperti ini. Ini sebuah kecerobohan dari awal oleh [mantan presiden] George W Bush.”
Sebaliknya, Perdana Menteri Australia, Julia Gillard menegaskan kembali dukungannya bagi perang Afghanistan dan mengatakan ia berharap masyarakat Australia akan melanjutkan dukungannya. Dia mengatakan, terlepas dari angka kematian Australia yang , dia bertekad untuk menuntaskan misi Australia di Afghanistan sampai berhasil.
"Afganistan telah menjadi tempat yang aman bagi teroris, karena teroris yang telah melancarkan tindak kekerasan terhadap warga Australia di 9 / 11 dan di Bali," katanya. www.eramuslim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar